Sejarah Kerajaan Pajajaran
Pusat Kerajaan Pajajaran awalnya
terletak di daerah Galuh, jawa Barat. Raja pertama Kerajaan Pajajaran
bernama Sena. Namun, tahta Kerajaan Pajajaran kemudian direbut oleh
saudara Raja Sena yang bernama Purbasora. Raja Sena dan keluarganya
terpaksa meninggalkan keratin. Tidak lama kemudian, Raja Sena berhasil
merebut kembali tahta Kerajaan Pajajaran.
Raja Pajajaran selanjutnya adalah
Jayabhupati. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Pajajaran mengembangkan
ajaran Hindu Waisnawa. Setelah Jayabhupati, Kerajaan diperintah oleh
Rahyang Niskala Wastu Kencana. Pada masa pemerintahannya, pusat kerajaan
dipindahkan ke Kawali. Raha Wastu kemudian digantikan oleh Hayam Wuruk.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 1357 dan disebut dalam kitab Pararaton sebagai Perang Bubat.
Ketika perang Bubat terjadi, Sri Baduga
Maharaja bersama seluruh pengiringnya tewas. Kerajaan Pajajaran diambil
alih oleh Hyang Bunisora (1357-1371), pengasuh putra mahkota Wastu
Kencana yang masih kecil. Hyang Bunisora berkuasa selama 14 tahun. Pada
Prasasti Batu Tulis, raja ini disebut juga Prabu Guru Dewataprani.
Kerajaan Pajajaran selanjutnya
diperintah secara berurutan oleh Wastu Kencana. Tohaan, lalu Sang Ratu
Jayadewata. Pada masa pemerintahan Sang Ratu Jayadewata, diperkirakan
bahwa di Kerajaan Pajajaran telah terdapat penduduk yang beragama islam.
Hal ini tergambar dari tulisan seorang ahli sejarah Portugis yang
bernama Tome Pires (1513) yang mengatakan bahwa di wilayah timur
kerajaan ini terdapat banyak penganut Islam. Tampaknya pengaruh Islam
belum masuk ke pusat kerajaan. Namun, pengaruh Islam dari Kerajaan Demak
di Jawa Tegah mulai mengancam Kerajaan Pajajaran.
Oleh karena itu Jayadewata bermaksud
meminta bantuan Portugis di Malaka untuk menghadapi kerajaan Demak.
Usaha itu terlambat karena pada tahun1527, pasukan yang dipimpin oleh
Falatehan dari Demak berhasil menguasai pelabuhan Sunda Kelapa,
pelabuhan terbesar Kerajaan Pajajaran. Ketika itu, yang berkuasa di
Pajajaran adalah Ratu Samiam, putra Jayadewata.
Setelah pelabuhan Sunda Kelapa direbut
oleh Kerajaan Demak, Kerajaan Pajajaran harus menghadapi serangan
Kerajaan Banten dari arah barat. Pengganti Samiam, yaitu Prabu Ratu
Dewata, berusaha mempertahankan ibu kota Pajajaran dari pasukan Maulana
Hasanuddin dan putranya, Maulana Yusuf. Pada tahun1579, Kerajaan
Pajajaran akhirnya runtuh setelah Kerajaan Banten yang bercorak Islam
berhasil menguasai Ibu kota kerajaan. Orang-orang Hindu Pajajaran yang
tidak mau tunduk pada penguasa Islam akhirnya melarikan diri kedaerah
pedalaman dan kemudian hidup sebagai suku Badui.
Titanium Wedding Ring - Titanium Arts
BalasHapusTons of wedding ford escape titanium 2021 rings ford escape titanium 2021 are made with our classic patterned wedding ring! Tons titanium knee replacement of 2018 ford fusion energi titanium wedding ring in our wedding ring are made with our classic microtouch titanium trim walmart patterned wedding ring!
b767t7embtx456 anal toys,japanese sex dolls,dog dildo,male sex toys,Bullets And Eggs,g-spot dildos,dildos,cheap sex dolls,wolf dildo s488b6ddeaz556
BalasHapus